Public speaking atau berbicara ditempat umum dibutuhkan oleh setiap orang. oleh karena itu, sangat penting untuk membekali anak-anak akan bagaimana cara berbicara didepan umum.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak madrasah tentang dakwah bil lisan sejak usia dini. Sehingga, anak-anak tidak hanya pelajaran tentang materi di Madrasah tetepi juga bisa terampil khususnya di bidang dai dan daiyah.
Durotun Nisak salah satu anggota KKN RDR-77 UIN Walisongo mengajarkan kepada anak-anak di MADIN Darul Hidayah rasa kepercayaan diri melalui khitobah, yang nantinya juga bermanfaat untuk bekal di masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan 1X dalam seminggu yang ikuti oleh anak-anak Madin kelas 4 & 5. Pelatihan ini menambah antusias serta semngat dari anak-anak, walaupun masih terlihat sedikit rasa malu untuk berbicara didepan kelas.
Kepala MADIN Darul Hidayah, K. Hambali berharap kegiatan ini dapat menambah kepercayaan diri anak-anak minimal didepan kelas, bermanfaat, serta menambah pengetahuan mengenai Khitobah/pidato.
Pelatihan Khitobah ini melatih anak-anak tentang materi dasar dalam ber Khitobah, seperti mengajarkan pembukaan dalam Khitobah, bagaimana Cara membuat pendengar tertarik dan tidak merasa bosan, melatih gerak tubuh (gesture), gerakan isyarat yang mengikuti kata-kata sehingga dapat membantu memberi tekanan pada pengertian apa yang diucapkan tanpaa mengalihkan pesan. Ketika mengucapkan kata “marilah” kepada Audiens seharusnya diikuti gerakan tangan diangkat kemudian diayunkan dari kanan ke kiri, & ekspresi wajah seperti ketika marah, sedih, prihatin, dll. Melatih gerak tubuh (gesture), Selain gesture, vokal juga harus diperhatikan saat berkhitobah. Salah satunya adalah Intonasi. Ketepatan berbicara akan menghindarkan dari pelafalan kata. Selain itu, audiens juga lebih mudah memahami pesan tiap kata dengan ejaan yang tepat. Dalam melatih vokal juga menyarankan kepada anak-anak untuk mengucapkan kata-kata sesuai Dengan ejaannya seperti; mengucap kata A, I, U, E, O dengan jelas. Hal ini dapat memperjelas artikulasi ketika berbicara. Tak lupa juga kekuatan suara tidak lepas dari perhatian, karena biasanya bila mereka merasa malu, canggung dan tidak percaya diri maka saat berbicara suaranya terdengar lebih pelan dari biasanya/suara bergetar.
Kemudian baru diajarkan tentang bagian dari khitobah, yaitu: Muqoddimah, Puji Syukur kepada Allah, sholawat & salam kepada Nabi Muhammad Saw, sedikit isi & yang terakhir penutup. Kemudian berikan contoh bagaimana cara ber Khitobah, selanjutnya praktik dengan berkelompok, setelah dirasa mampu lalu praktik satu persatu.
Setelah dirasa pembekalan/pelatihan cukup, kemudian diajarkan Tips-tips berkhitobah seperti: membaca doa Nabi Musa sebelum tampil berkhitobah, Harus banyak latihan sebelum berkhitobah, menguasai materi Khitobah, cukup Tidur/istirahat agar tenang dan percaya diri saat berkhitobah, berpenampilan harus baik & sopan, Beberapa menit sebelum naik podium dianjurkan untuk rileks dengan cara tarik napas dalam, dan menghembuskan napas perlahan-lahan sampai tiga kali berturut-turut.
Kegiatan pelatihan Khitobah ini sangat mengasyikkan, seru, menambah wawasan, walaupun sedikit gugup, tetapi rasa percaya diri dalam berkhitobah meningkat setelah mengikuti pelatihan. ujar Silvy salah satu anak kelas 5 MADIN.